Ptik.umsida.ac.id – Mahasiswa baru Prodi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memiliki perjalanan yang penuh tantangan dan harapan. Dalam wawancara ini, kami menggali pengalaman seorang mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru saja memulai langkahnya di dunia pendidikan tinggi.
Baca juga: Fortama Fakultas Umsida 2024: Uniknya Fortama Tahun Ini
Persiapan dan Tantangan Menjadi Mahasiswa Baru
Saat ditanya tentang persiapan menjadi mahasiswa baru dari luar Jawa, ia mengungkapkan, “Persiapan yang saya lakukan terutama dari segi sandang. Saya memastikan segala kebutuhan saya terpenuhi sebelum berangkat.” Meninggalkan keluarga untuk menempuh pendidikan di Jawa menjadi tantangan tersendiri baginya. “Mental untuk meninggalkan keluarga cukup berat, namun saya tetap harus bertahan demi masa depan,” tambahnya.
Fasilitas yang Memadai dan Pilihan Kampus yang Tepat
Ia merasa puas dengan fasilitas yang ada di Umsida, “Sampai saat ini, fasilitas yang disediakan sangat baik.” Memilih kampus di Jawa, khususnya Umsida, bukan tanpa alasan. “Dari segi akreditasi, kampus di Jawa lebih bagus, dan pilihan program studinya juga lebih banyak. Kebetulan jurusan yang saya inginkan ada di sini,” jelasnya. Ia juga menceritakan bahwa awalnya ia merencanakan untuk mendaftar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), namun mendapatkan arahan yang baik dari keluarganya membuatnya memilih Umsida.
Cita-Cita Menjadi Guru Teknologi Informasi
Motivasi memilih Prodi PTI sangat kuat, terutama karena di sekolahnya tidak ada guru yang mengajarkan teknik informasi. “Sekolah itu milik paman saya, dan beliau minta saya mengambil PTI agar bisa menjadi guru teknologi informasi saat kembali ke kampung,” ujarnya.
Setelah masuk Prodi PTI, ia memiliki rencana untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa di luar negeri. “Saya berharap bisa diikutsertakan dalam program tersebut,” tambahnya.
Baca juga: Harmonasi Hima PTI Umsida 2024
Harapan dan Kesan Terhadap Dosen dan Kakak Tingkat
Ia memiliki harapan besar untuk Prodi PTI agar terus menjadi program yang unggul. “Prodi ini sudah sangat baik, dan saya berharap bisa berkontribusi lebih untuk membuatnya lebih baik lagi,” ungkapnya.
Kesan terhadap dosen dan kakak tingkat (kating) sangat positif. “Senang dan bangga bisa kenalan dengan mereka. Mereka sangat humble,” katanya dengan antusias. Ia juga berencana untuk bergabung dengan organisasi mahasiswa, khususnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Pengalaman awal menjadi mahasiswa baru Prodi PTI di Umsida menunjukkan semangat dan dedikasi yang tinggi. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, harapan untuk menjadi guru teknologi informasi yang inspiratif tetap membara. Semoga perjalanan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi masa depannya dan memberikan dampak positif bagi komunitas di kampung halamannya.
Penulis: Aisyah Windy