E-Modul “MBARENGI”

E-Modul “MBARENGI”: Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa

ptik.umsida.ac.id – E-Modul “MBARENGI” merupakan salah satu inovasi terbaru dari dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (Prodi PTI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Inovasi pembelajaran berbasis android ini dirancang khusus untuk membantu mahasiswa menguasai mata kuliah Statistika.

Penelitian yang dilakukan oleh Cindy Cahyaning Astuti dan tim menunjukkan bahwa penggunaan E-Modul ini terbukti efektif meningkatkan hasil belajar mahasiswa, dengan pengaruh sebesar 94%.

Apa Itu E-Modul “MBARENGI” dan Bagaimana Cara Kerjanya?

E-Modul “MBARENGI” merupakan aplikasi berbasis Android yang berfokus pada materi statistika, terutama untuk analisis regresi dan pengujian asumsi.

Melalui e-modul ini, mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran, latihan soal, serta video tutorial di dalam satu aplikasi. E-Modul ini dikembangkan menggunakan model ADDIE yang meliputi lima tahap: Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.

“Tujuan utama kami adalah untuk menyediakan media belajar yang praktis dan interaktif, yang dapat membantu mahasiswa memahami materi statistika dengan lebih baik,” kata Cindy Cahyaning Astuti, peneliti utama proyek ini.

Dengan fitur-fitur seperti kuis interaktif, video pembelajaran, dan panduan penggunaan aplikasi, e-modul ini dirancang untuk mendukung pembelajaran mandiri dan meningkatkan keterampilan analisis mahasiswa dalam memahami konsep-konsep kompleks statistika.

Mengapa E-Modul “MBARENGI” Efektif?

Penelitian yang dilakukan melibatkan mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) di Umsida sebagai subjek uji coba.

Para mahasiswa ini diberikan pretest sebelum menggunakan e-modul dan posttest setelah pemakaian. Hasilnya, terdapat peningkatan yang signifikan pada pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam statistika, dengan nilai t-hitung sebesar 12,45 yang jauh melampaui nilai t-tabel 2,16, sehingga menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan.

Menurut Cindy, salah satu alasan utama keberhasilan E-Modul “MBARENGI” adalah formatnya yang menarik dan user-friendly.

“Mahasiswa merasa lebih mudah memahami materi karena bisa diakses kapan saja dan di mana saja melalui ponsel mereka. Selain itu, aplikasi ini menyediakan latihan soal yang membantu mahasiswa menguji pemahaman mereka,” tambahnya.

Selain peningkatan nilai akademis, e-modul ini juga memberikan manfaat tambahan dalam hal motivasi belajar.

Mahasiswa yang terlibat dalam uji coba melaporkan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar karena format aplikasi yang interaktif dan tidak membosankan.

Keberhasilan ini juga sejalan dengan studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa media pembelajaran digital mampu meningkatkan engagement dan hasil belajar mahasiswa secara signifikan.

Tantangan dalam Implementasi E-Modul Berbasis Android

Meskipun E-Modul “MBARENGI” terbukti efektif, penerapannya tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan akses internet yang stabil untuk mengunduh materi dan video tutorial dalam aplikasi.

“Tidak semua mahasiswa memiliki akses internet yang lancar di rumah, sehingga beberapa dari mereka terkendala dalam mengakses aplikasi secara optimal,” jelas Cindy.

Selain itu, adaptasi dari penggunaan media pembelajaran tradisional ke digital membutuhkan waktu dan pelatihan.

Untuk mengatasi ini, pihak universitas menyediakan workshop dan tutorial untuk memastikan mahasiswa dan dosen mampu memanfaatkan aplikasi dengan baik. Diharapkan, dengan bimbingan yang tepat, mahasiswa bisa menggunakan aplikasi ini secara maksimal dan mendapat manfaat optimal.

Masa Depan Pembelajaran Digital di Umsida dan Dampaknya pada Pendidikan

Penelitian ini menggaris bawahi potensi besar pembelajaran berbasis digital, terutama dalam pendidikan tinggi.

Dengan tingkat pengaruh sebesar 94%, E-Modul “MBARENGI” menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Cindy dan tim berharap, keberhasilan ini dapat menginspirasi pengembangan e-modul serupa di mata kuliah lain, sehingga seluruh mahasiswa dapat merasakan manfaat pembelajaran berbasis teknologi.

“Penggunaan teknologi dalam pembelajaran bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi tentang bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa,” kata Cindy.

E-Modul “MBARENGI” diharapkan dapat membuka jalan bagi inovasi-inovasi pendidikan lainnya, tidak hanya di Umsida tetapi juga di perguruan tinggi lain.

Dengan potensi besar yang ditunjukkan oleh e-modul ini, pendidikan berbasis teknologi diharapkan akan terus berkembang dan memberikan dampak positif pada kualitas pembelajaran.

Di era di mana akses informasi semakin mudah, pemanfaatan teknologi digital seperti e-modul dapat menjadi solusi efektif dalam menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel, efisien, dan menarik bagi generasi muda.

 

Penulis: Mutafarida