Analisis Wacana Mikrostruktural pada Pemberitaan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017

Ptik.umisda.ac.id – Penelitian yang dilakukan oleh Vidya Mandarani dan Nyoman Suwarta ini mengungkapkan keunggulan dari analisis wacana mikrostruktural terhadap pemberitaan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough, riset ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana media seperti Jawa Pos membentuk opini publik melalui pilihan kata, struktur kalimat, dan kutipan sumber berita.

Baca juga: Penggunaan Classroom Response Systems (CRS) untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa

1. Penggunaan Diksi yang Dominan

Penelitian ini menunjukkan bahwa diksi yang paling mendominasi dalam pemberitaan wacana Ahok di Jawa Pos adalah “penistaan agama.” Pemilihan kata ini bukan hanya menggambarkan kontroversi, tetapi juga memberikan efek emosional yang kuat kepada pembaca.

Hal ini menunjukkan bagaimana media dapat memengaruhi persepsi publik dengan memilih kata-kata tertentu yang memiliki konotasi kuat.

2. Struktur Kalimat yang Menghubungkan Sebab-Akibat

Salah satu temuan menarik dalam riset ini adalah penggunaan struktur kalimat yang menghubungkan sebab-akibat. Kalimat-kalimat di Jawa Pos sering kali menempatkan wacana Ahok sebagai penyebab aksi-aksi gerakan masyarakat.

Penggunaan struktur ini mempengaruhi bagaimana pembaca melihat peran Ahok dalam konflik politik dan sosial, sehingga memperkuat narasi yang dibangun oleh media.

Baca juga: Dosen Umsida Kembangkan E-Modul Statistik Berbasis Android, Solusi Inovatif untuk Pembelajaran Hybrid

3. Netralitas dalam Pemilihan Sumber

Meskipun menggunakan diksi yang berpotensi menimbulkan persepsi negatif, Jawa Pos berhasil menunjukkan keseimbangan dalam pemberitaan melalui pemilihan sumber yang netral. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Jawa Pos tidak hanya mengutip pernyataan dari pihak yang kontra

terhadap Ahok, tetapi juga memberikan ruang kepada pendukung Ahok.

Ini menunjukkan pentingnya keseimbangan dalam pemberitaan media.

4. Analisis Wacana dalam Membangun Citra

Riset ini menunjukkan bagaimana wacana yang dibangun oleh media dapat mempengaruhi citra seorang tokoh politik. Dalam hal ini, Jawa Pos berhasil menempatkan Ahok baik dalam posisi positif maupun negatif melalui pilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan.

Hal ini penting dalam analisis wacana politik, karena dapat mempengaruhi hasil akhir pemilihan melalui pembentukan opini publik.

Analisis wacana mikrostruktural yang diterapkan pada pemberitaan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media dalam membentuk opini publik. Pemilihan diksi, struktur kalimat, dan sumber berita yang digunakan oleh media dapat mempengaruhi persepsi masyarakat secara signifikan.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana media berperan dalam wacana politik di Indonesia.

Sumber: Microstructural Discourse Analysis of Ahok In The Jakarta Gubernatorial Election In 2017