ptik.umsida.ac.id — Mahasiswa program studi Teknologi Informasi (TI) tidak hanya dihadapkan pada tantangan akademik seperti penguasaan pemrograman, pengolahan data, atau pengembangan sistem, tetapi juga memiliki peluang untuk memanfaatkan keterampilan mereka dalam dunia kerja nyata. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jasa digital di masyarakat, mahasiswa TI dapat memulai langkah kemandirian finansial melalui keterampilan sederhana yang mereka miliki sejak awal perkuliahan.
Tanpa harus menunggu lulus atau menjadi ahli sepenuhnya, sejumlah keterampilan dasar yang biasa digunakan dalam tugas kuliah ternyata dapat dikembangkan menjadi layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat umum. Berikut ini adalah tiga bidang keterampilan utama yang berpotensi menjadi sumber penghasilan bagi mahasiswa TI secara mandiri.
Peluang Mahasiswa TI: Pembuatan Website Dasar sebagai Layanan Jasa
Salah satu keterampilan paling mendasar yang dikuasai mahasiswa TI adalah membuat situs web statis atau sederhana. Penguasaan terhadap HTML, CSS, serta JavaScript dasar memungkinkan mahasiswa untuk membuat landing page, blog pribadi, halaman portofolio, atau formulir pendaftaran daring.
Meskipun tergolong sederhana, layanan pembuatan situs semacam ini memiliki permintaan yang cukup tinggi, terutama dari kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), lembaga pendidikan nonformal, hingga individu yang ingin memiliki kehadiran digital secara profesional. Mahasiswa dapat menawarkan jasa ini kepada pihak-pihak yang belum memiliki keahlian teknis atau tidak memiliki waktu untuk mengelola situs web secara mandiri.
Langkah awal yang dapat dilakukan mahasiswa adalah menyusun portofolio sederhana berupa dua atau tiga contoh proyek. Proyek tersebut dapat berupa simulasi dari tugas kuliah atau kreasi mandiri yang mencerminkan kemampuan teknis mereka. Portofolio ini selanjutnya dapat dipublikasikan melalui media sosial pribadi, grup komunitas daring, maupun platform penyedia jasa freelance seperti Sribulancer, Freelancer Indonesia, atau Projects.co.id.
Untuk memulai, tarif jasa dapat ditentukan secara fleksibel, disesuaikan dengan tingkat kompleksitas proyek dan kebutuhan klien. Selain memberikan keuntungan finansial, layanan ini juga berperan penting dalam mengasah keterampilan komunikasi, manajemen waktu, serta dokumentasi kerja.
Desain Digital dan Presentasi Visual yang Bernilai Jual
Keterampilan desain grafis, meskipun bukan merupakan kompetensi utama dalam kurikulum program studi Teknologi Informasi, tetap menjadi keahlian pendukung yang sangat bermanfaat. Mahasiswa TI yang terbiasa menggunakan perangkat lunak seperti Canva, Figma, Adobe Express, atau Microsoft PowerPoint dapat memanfaatkan keahlian tersebut untuk menawarkan jasa desain.
Jenis layanan yang dapat ditawarkan meliputi desain feed media sosial, pembuatan slide presentasi akademik atau bisnis, pembuatan CV interaktif, kartu nama digital, hingga materi promosi untuk usaha kecil. Permintaan terhadap layanan ini cukup tinggi, terutama dari kalangan sesama mahasiswa, dosen, dan pelaku usaha kecil yang memerlukan tampilan profesional namun tidak memiliki latar belakang desain.
Langkah awal untuk mengembangkan layanan ini mirip dengan pembuatan situs web, yaitu menyusun portofolio yang mencerminkan gaya desain dan kualitas hasil kerja. Portofolio dapat disusun dalam bentuk unggahan media sosial, PDF, atau dipublikasikan melalui platform seperti Behance.
Layanan ini dapat dijalankan secara fleksibel dan tidak membutuhkan perangkat khusus selain laptop dan koneksi internet. Harga jasa juga dapat disesuaikan, tergantung tingkat kesulitan dan kebutuhan klien. Dengan pelayanan yang baik dan komunikasi yang jelas, layanan desain digital dapat menjadi sumber pendapatan yang konsisten bagi mahasiswa.
Pengoptimalan Keterampilan Pendukung untuk Layanan Harian
Di luar keterampilan teknis utama seperti coding dan desain, mahasiswa TI umumnya juga memiliki penguasaan terhadap perangkat lunak produktivitas yang dapat dimanfaatkan sebagai jasa harian. Kemampuan dalam mengolah spreadsheet menggunakan Microsoft Excel atau Google Sheets, menyusun dokumen administratif, hingga melakukan entri data merupakan keterampilan yang banyak dibutuhkan dalam pekerjaan administratif ringan.
Layanan ini sering kali dimanfaatkan oleh mahasiswa tingkat akhir, dosen, hingga pelaku riset yang memerlukan tenaga tambahan dalam pengelolaan data. Mahasiswa dapat menawarkan jasa input data, pembuatan laporan sederhana, hingga pengolahan grafik dan visualisasi data dasar.
Selain itu, keterampilan dalam mengedit video pendek juga mulai menjadi kebutuhan seiring maraknya konten digital di media sosial. Aplikasi ringan seperti CapCut, VN, atau InShot memungkinkan mahasiswa untuk menawarkan jasa edit video untuk reels Instagram, konten TikTok, atau iklan digital UMKM. Layanan ini dapat ditawarkan dengan sistem proyek atau paket bulanan.
Tidak hanya itu, jasa pembuatan CV digital yang menarik dan sesuai standar ATS (Applicant Tracking System) juga menjadi tren baru. Mahasiswa yang terbiasa membuat desain dapat menawarkan pembuatan template CV dengan struktur yang baik dan visual yang profesional. Banyak pencari kerja pemula yang membutuhkan layanan ini, baik dari kalangan mahasiswa maupun lulusan baru.
Pemasaran layanan-layanan tersebut dapat dilakukan melalui media sosial, testimoni dari klien awal, hingga bergabung dengan komunitas penyedia jasa digital. Selain mendatangkan penghasilan, layanan ini dapat menjadi sarana pengembangan soft skill dan pengalaman profesional sejak dini.
Penulis: Anggita
Editor: Mutafarida