keterampilan

Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa PTI Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek

ptik.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), terus berinovasi untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang ini adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL) dalam mata kuliah Pemrograman Visual.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitria Nur Hasanah MPd dan dosen PTI lainnya, modul pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa, yang menjadi kompetensi utama yang harus dikuasai oleh mahasiswa PTI.

Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa PTI

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa dalam mata kuliah Visual Programming. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif dengan pendekatan pre-eksperimental jenis One-Group Pretest-Posttest. Peneliti melibatkan 15 mahasiswa PTI yang sedang mengikuti mata kuliah Pemrograman Berbasis Objek. Mereka diuji kemampuan pemecahan masalahnya sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan modul berbasis proyek.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah mahasiswa adalah tes kemampuan yang diterapkan melalui proyek akhir. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan paired sample t-test dan perhitungan N-Gain untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek.

Solusi Efektif Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Pemrograman Visual

keterampilan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis proyek memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa PTI. Berdasarkan uji paired sample t-test, diperoleh nilai signifikansi 0.002 yang lebih kecil dari 0.05, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan modul berbasis proyek. Selain itu, perhitungan N-Gain menunjukkan skor 0.839 yang berada pada kategori tinggi, yang mengindikasikan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan pemecahan masalah mahasiswa.

“Melalui pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa dihadapkan pada tantangan nyata dalam proyek yang mereka kerjakan, yang mendorong mereka untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif,” ujar Fitria Nur Hasanah, salah satu dosen pengabdi dalam penelitian ini. “Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengatasi masalah dalam proyek secara langsung, yang secara efektif meningkatkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.”

Pendidikan Berkualitas Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mendukung SDGs

Dengan meningkatnya keterampilan pemecahan masalah mahasiswa, penelitian ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 yang berfokus pada pendidikan berkualitas. Penerapan pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya kompeten dalam bidang teknis, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis dan problem-solving yang dapat diadaptasi dalam berbagai situasi dunia nyata.

“Penerapan metode pembelajaran berbasis proyek ini sangat relevan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan untuk mendukung pencapaian SDGs dalam bidang pendidikan,” tambah Fitria. “Mahasiswa yang terlibat dalam proyek nyata akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja dan lebih mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan teknologi.”

Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Praktis

keterampilan

Penerapan pembelajaran berbasis proyek memberikan dampak positif tidak hanya pada keterampilan teknis mahasiswa, tetapi juga pada keterampilan penting lainnya, seperti kerja sama tim, komunikasi, dan kreativitas. Metode ini memungkinkan mahasiswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dalam proyek, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir analitis dan mengembangkan solusi yang kreatif.

Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum PTI. Diharapkan ke depan, pendekatan pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan lebih luas dalam mata kuliah lainnya di PTI untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan dunia industri.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa modul pembelajaran berbasis proyek efektif dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa PTI. Penerapan metode ini mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang berkualitas dan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan industri dengan keterampilan yang relevan.

 

Penulis: Mutafarida